" Ini adalah potret wajahku dalam masa kecil, ini sekitar tahun 1993. Aku tidak begitu mengetahui dimana pastinya gambar ini diambil dan dicetak. Aku melihatnya seperti aku dengan wajah lucu dan menggemaskan, mungkin begitu juga Ayah dan ibu pikirkan. Aku dapat melihat diriku yang belum tersentuh moderenisasi, bahkan baju dan sepatuku masi era 80an. Ini sangat lama sekali, begitu sederhananya aku dalam gambar ini. Mengenang foto dalam masa dan usia yang berbeda. Di dalam gambar ini, aku tak ubahnya seorang anak kecil yang belum mengerti apa - apa. Aku dengan kulit yang bersih dan rambut coklat yang bukan seorang anak bule. Dengan gelang dan kalung pemberian almarhum ayah yang sampai sekarang hanya tinggal kenangan. Aku tidak tahu dimana barang berharga tersebut berada. Dan hanya dalam gambar ini aku mengenang pemberiannya. Ya.. ini sangat membuatku sedih dan sedikit kehilangan kenangan tentang ayah.
Ini adalah potret wajahku yang sekarang aku abadikan dengan setetes tinta pada tangan kiriku. Tinta yang mengotori kulit yang dulunya memang benar - benar bersih. Dimasa yang berganti inilah selalu aku melihatnya sebagai kenangan mengenai almarhum ayah. Sudah lama sekali aku ingin menorehkannya dalam kulitku. Kenangan tentang hidup ini yang tidak akan pernah terhapus hingga akhir hayatku. Kalaupun itu foto mungkin akan usang dimakan waktu, tetapi kulit ini aku keriput dimakan usiaku yang semakin lama semakin berkurang. Yah.. itu bukanlah suatu permasalahan besar dibandingkan jika aku harus kehilangan kenangan indah potret wajahku sendiri. Akan ku katakan pada ayahku di surga, "Ayah, inilah putrimu yang sekarang, kau tidak akan pernah membuatnya kembali ke masa kecil bersamamu". Dan akan ku katakan pada masa depanku "Kenangan masa kecil adalah bagian dari masa tua yang hingga akhir hayat harus selalu abadi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar